A.
PELUANG
DAN TANTANGAN DALAM ANALISIS LINTAS BATAS
Analisis
keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sejumlah negara
memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas
pengungkapan, sistem hukum dan undang- undang, sifat dan ruang lingkup risiko
usaha, dan cara untuk menjalankan usaha. Perbedaan ini berarti alat- alat
analisis yang sangat efektif si satu wilayah menjadi kurang efektif di wilayah
lain dan membuat para analis menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi
yang kredibel.
Analisis
dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Disatu
sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada
semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Namun
demikian, sejumlah besar perbedaan dalam perbedaan dalam praktik pelaporan
keuangan masih ada. Banyak negara termasuk Cina, Korea, Republik Ceko, dan
Rusia berupaya keras untuk memperbaiki ketersediaan dan kualitas informasi
mengenai perusahaan publik. Demikian pula akses terhadap informasi yang
tersedia bebas dan cukup relevan untuk analisis keuangan telah meningkat secara
dramatis dengan penyebarluasan informasi perusahaan melalui internet.
Terlepas
dari kontradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan
penilaian keuangan internasional semakin menurun dan pandangan analis secara
umum masih positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi
informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan perusahaan-
perusahaan untuk menarik investor, dan kegiatan perdagangan yang meningkat
masih terus berlanjut. Secara bersama- sama kekuatan ini memberikan insentif
bagi perusahaan untuk memperbaiki praktik pelaporan keuangan eksternal mereka.
Globalisasi
dan perbaikan dalam akuntansi dan pengungkapan internasional yang masih
berlanjut mengaburkan perbedaan antara analisis keuangan lintas batas dan dalam
suatu wilayah. Daripada menyeimbangkan pemilihan saham diantara negara- negara
dengan mata uang kuat dan lemah, manajer portofolio semakin memusatkan
perhatian untuk memilih perusahaan yang terbaik di suatu industri tanpa melihat
negara asal. Globalisasi juga berarti analisis yang terlalu domestik menjadi
semakin kurang relevan.
B.
Kerangka
Kerja Analisis Bisnis
Palepu,
Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis
dan penilaian usaha dengan menggunakan laporan keuangan. Kerangka dasar
tersebut terdiri empat tahap analisis, yaitu:
1.
Analisis strategi usaha
2.
Analisis Akuntansi
3.
Analisis Keuangan
4.
Analisis Prospektif
Derajat
pentingnya masing- masing tahap tergantung pada tujuan analisis. Kerangka
analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak situasi keputusan, termasuk
analisis surat berharga, analisis kredit, analisis merger dan akuisisi.
1.
Analisis
Strategi Usaha Internasional
Analisis strategi usaha merupakan
langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini
memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait
dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengindentifikasikan faktor pendorong laba
dan risiko usaha utama, analisis strategi usaha membantu para analis untuk
membuat peramalan yang lebih realistis. Analisis strategi usaha meliputi
pemeriksaan laporan tahunan dan penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara
dengan staff perusahaan, analis dan profesional keuangan lainnya. Sumber
informasi tambahan seperti World Wide Web, kelompok dagang. Pesaing, konsumen,
reporter, pelobi, regulator, dan pers bisnis menjadi semakin umum. Akurasi,
keandalan, dan relevansi masing- masing jenis informasi yang dikumpulan juga
perlu di evaluasi.
Ketersediaan
Informasi
Analisis strategi usaha sulit
dilakukan khususnya di beberapa negara karena kurang andalnya informasi
mengenai perkembangan makroekonomi. Pemerintah negara- negara maju kadang
menerbitkan statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan. Beberapa negara
menunda penerbitan statistik apabila angkanya tidak menggembirakan, atau
terkadang memalsukan angka tersebut.
Demikian halnya dengan memperoleh
informasi industri di banyak negara sangat sulit dan kualitas informasi yang
berbeda- beda dan ketersediaan informasi yang sangat rendah di banyak negara.
Akhir- akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan
memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan meseka
secara sukarela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti
Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
Rekomendasi
Untuk Melakukan Analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk
melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional
menjadi sulit dilakukan. World Wide Web juga menawarkan akses yang cepat
terhadap informasi yang hingga akhir- akhir ini masih belum tersedia atau sulit
diperoleh. Informasi negara dapat ditemukan dalam “siaran internasional” yang
disebarkan oleh kantor akuntan besar, bank, dan broker.
2.
Analisis
Akuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah
untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan
realitas ekonomi. Para analis perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi
akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi
suatu perusahaan yang harus ditentukan oleh direksi manajemen. Para manajer
diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi,
karena mereka yang paling tahu banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan
perusahaan mereka. Fleksibilitas dalam pelaporan keuangan merupakan hal penting
karena memungkinkan manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang paling
mencerminkan situasi dan keadaan suatu perusahaan. Healy dan rekan menyarankan
proses untuk melakukan evaluasi kualitas akuntansi perusahaan:
1.
Indentifikasi kebijakan
akuntansi
2.
Analisis fleksibilitas
akuntansi
3.
Evaluasi strategi
akuntansi
4.
Evaluasi kualitas pengungkapan
5.
Indentifikasi potensi
terjadinya masalah
6.
Buat penyesuaian atas
distorsi akuntansi
Tantangan dalam melakukan
analisis akuntansi internasional
Perbedaan
antarnegara dalam kualitas pengukuran, kualitas pengungkapan, dan kualitas audit.
Karakteristik nasional menyebabkan perbedaan yang mencakup praktik yang
diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang
lingkup direksi manajemen atas pelaporan keuangan.
Kesulitan
dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk analisis akuntansi
Perbedaan
antar negara dalam kualitas pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan audit
sangat dramatis. Karakteristik nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup
praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan
aturan, dan ruang lingkup diskresi manajemen atas pelaporan keuangan.
3.
Analisis
Keuangan Internasional
Tujuan analisis
keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa
lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio
dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis
keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan
dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu
perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal lain dan atau perbandingan
rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
Analisis arus kas
berfokus pada laporan arus kas yang memberikan informasi mengenai arus kas
masuk dan keluar yang di klasifikasikan menjadi aktiva operasi, investasi, dan
pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non
kas secara periodik untuk menjawab banyak pertanyaan mengenai kinerja dan
manajemen perusahaan.
Analisis
Rasio
Terdapat dua
masalah dalam menganalisis rasio dalam lingkungan internasional. Yang pertama,
apakah perbedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan
yang signifikan dalam angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari
negara yang berbeda? Kedua, seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi
persaingan dan ekonomi lokal mempengaruhi interpretasi ukuran akuntansi dan
rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda
disajikan ulang agar tercapai daya banding akuntansi?
Adanya perbedaan
besar antarnegara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah
laporan keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non- akuntansi.
Analisis
Arus Kas
Analisis arus kas
memberikan masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan. Laporan
arus kas sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan
standar akuntansi di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran
yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis
internasional karena tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip
akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran- ukuran berbasis laba. Apabila
laporan arus kas tidak disajikan, sering kali ditemukan kesulitan untuk
menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan
menyesuaikan laba berbasis akrual. Banyak perusahaan tidak mengungkapkan
informasi yang diperlukan untuk membuat penyesuaian tersebut.
Mekanisme
untuk Mengatasinya
Beberapa analis
menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui
secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa
yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di
sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan
yang berlokasi di negara- negara tersebut.
Brown, Soybel, dan
Stickney menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan
perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Algoritma penyajian ulang relatif
sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan
pada beberapa perbedaan laporan keuangan yang paling material, dimana tersedia
cukup informasi untuk melakukan penyesuaian yang dapat diandalkan.
4.
Analisis
Prospektif Internasional
Analisis prospektif mencakup tahap
peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan
mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha,
catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis
merubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian
digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak kegiatan usaha.
Para pakar dalam penialaian
internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan
analisis prospektif internasional: “setiap aturan yang telah anda pelajari di
negara asal anda menjadi tidak berlaku diluar negeri”. Fluktuasi kurs,
perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar
modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
peramalan dan penilaian internasional.
C.
Masalah-Masalah Lain
Keempat tahap analisis usaha
dipengaruhi oleh faktor- faktor berikut ini:
1. Akses
Informasi
Akses informasi mengenai ribuan
perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun
terakhir. Sumber informasi dalam jumlah tak terhitung banyaknya muncul melalui
World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki situs web dan
laporan tahunannya tersedia secara cuma- cuma dari berbagai sumber internet dan
lainnya. Banyak perusahaan juga menjawab permintaan atas laporan tahunan dan
dokumen.
Banyak database komersial menyediakan
akses terhadap data keuangan dan pasar saham ribuan puluhan ribu perusahaan
diseluruh dunia. Perusahaan yang tercakup dalam database komersial ini umumnya
perusahaan besar yang laporan keuangannya menarik perhatian para pengguna dan
investor. Sumber informasi lain yang juga berharga adalah publikasi pemerintah,
organisasi riset ekonomi, organisasi internasional PBB, organisasi akuntansi,
audit, dan pasar surat berharga.
2. Ketepatan
Waktu Informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan
tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan siaran pers yang menyangkut
laporan akuntansi berbeda- beda di tiap negara. Jangka waktu pelaporan keuangan
dapat di estimasi dengan membandingkan akhir tahun fiskal sebuah perusahaan dengan
tanggal laporan audit. Tanggal terakhir ini dianggap sebagai tanggal indikasi
kapan informasi keuangan perusahaan pertama kali tersedia untuk masyarakat
umum. Tabel rata-rata penundaan tanggal akhir tahun & tanggal laporan
auditor:
Jumlah Hari
|
Negara
|
1-30
|
Tidak ada
|
31-60
|
Brasil, Kanada, Meksiko, Korea
Selatan, Taiwan, USA
|
61-90
|
Argentina, Australia, Denmark, Jepang,
Belanda, Singapura, Spanyol, Inggris Raya
|
91-120
|
Perancis, Jerman, Hongkong
|
121 lebih
|
Pakistan
|
Forst
mencatat perbedaan internasional lebih lanjut dalam ketepatan waktu siaran pers
yang menyangkut laba. Ia mendefinisikan jangka waktu sebagai rata- rata jumlah
hari antara akhir tahun fiskal suatu perusahaan dan tanggal siaran pers.
Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pembaca
laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan
yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah- ubah. Agar penilaian yang
dilakukan bermakna, diperlukan penyesuaian terus- menerus atas jumlah yang
dilaporkan, dengan menggunakan alat konvensional ataupun tidak konvensional.
3. Hambatan
Bahasa dan Terminologi
Perbedaan bahasa antarnegara dapat
menimbulkan hambatan informasi bagi para pengguna laporan kuangan. Kebanyakan
perusahaan yang berdomisili di negara- negara yang tidak menggunakan bahasa
inggris menerbitkan laporan tahunannya dalam bahasa negara asal. Namun
demikian, semakin banyak perusahaan yang relatif besar yang berada di
perekonomian maju menyediakan laporan tahunan dalam bahasa inggris.
Secara substansial, banyak isu
substansial yang dihadapi para pengguna laporan keuangan internasional. Mungkin
isu yang paling sulit adalah yang berkaitan dengan mata uang asing mungkin akan
menimbulkan pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi internasional selama
beberapa waktu. Sebaliknya, masalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan
kredibilitas informasi secara perlahan semakin berkurang karena semakin banyak
perusahaan, otoritas berwenang dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk
memperbaiki akses investor terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel.
4. Pertimbangan
Mata Uang Asing
Sebagian besar perusahaan diseluruh
dunia menetapkan dominasi akun keuangan dalam mata uang domisili nasional
mereka dan membuat para analis menghadapi dua permasalahan, yaitu:
1. Berkaitan
dengan kemudahan pembaca,
2. Menyangkut
isi informasi. Bagi seorang pembaca yang terbiasa dengan dolar akan kebingungan
apabila dinyatakan dengan euro. Cara untuk mengatasinya adalah dengan
mentranslasikan saldo mata uang asing kedalam mata uang domestik. Penggunaan
kurs untuk mentranslasikan akun- akun dalam mata uang asing dapat
mendistorsikan pola keuangan yang terjadi dalam mata uang lokal.
Meskipun
lebih disukai untuk melakukan analisis laporan keuangan luar negeri dalam mata
uang lokal, kita lebih menyukai penggunaan kurs tahun terakhir sebagai kurs
translasi kemudahan bagi para pembaca yang lebih menyukai angka dalam mata uang
domestik.
Apabila
laporan yang telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam
melihat akun- akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal
umum, maka dapat timbul gambaran sebenarnya mengalami distorsi. Secara khusus,
perubahan kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan sering kali
menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan dengan
peristiwa yang mendasarinya.
5.
Perbedaan dalam Format
Laporan
Format neraca dan laporan laba rugi
berbeda- beda disetiap negara. Perbedaan klasifikasi secara internasional juga
cukup banyak terjadi. Buku acuan Transactional Accounting dapat
digunakan secara lengkap perlakuan perbedaan klasifikasi lainnya yang ada di
tiap- tiap negara. Meski menyulitkan, perbedaan format laporan keuangan tidak
terlalu penting karena struktur dasar laporan keuangan cukup mirip diseluruh
dunia. Dengan demikian, kebanyakan perbedaan biasanya dapat direkonsiliasikan
dengan sedikit usaha.
D. ANALISIS DAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN
Dalam
bagian sebelumnya mengenai analisis akuntansi kami menuliskan pentingnya
penilaian kualitas informasi yang ada dalam catatan-catatan perusahann yang
diterbitkan. Pembaca yang bijak harus menilai kecukupan pengukuran akuntansi
yang dipergunakan dan menghilangkan penyimpangan yang disebabkan oleh
penggunaan metode-metode akuntansi yang tidak tepat. Untuk itu sekarang akan
membahas fungsi audit atau pembuktian dan peran yang dimainkannya dalam
analisis laporan keuangan internasional.
Fungsi Pembuktian
Para
auditor independen melakukan fungsi pembuktian dalam laporan keuangan. Sebagai
ahli kompeten dari luar mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh
direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan relibilitas, kewajaran, dan
aspek-aspek kualitas lainnya. Proses ini menentukan dan mempertahankan
integritas informasi keuangan tersebut. Selain keputusan dan pengaruh minat
masyarakat, audit independen membawa efisiensi ke dalam proses laporan
keuangan. Jika pengguna informasi keuangan mendapatkan informasinya sendiri dan
menguji informasi ini nomor per nomor dan pengguna demi pengguna, akan
menghasilkan sebuah proses yang memakan biaya yang sangat tinggi . Dalam hal ini,
pembagian tanggung jawab akan sangat berguna.
Laporan Audit
Pembuktian
auditor biasanya disampaikan kepada para pembaca laporan keuangan melalui laporan
audit. Laporan ini mengikuti atau dalam beberapa kasus mendahului laporan
keuangan utama suatu perusahaan yang ada dalam laporan tahunannya.
1. Inggris
Laporan
auditor mengungkapkan tanggung jawab direktur perusahaan dan cangkupan audit,
dasar pendapat dan pernyataan pendapat. Neraca, laporan penghasilan dan
catatan-catatan terkait harus dilindungi undang-undangm standar audit
memperluas cakupan ini hingga laporan arus kas. Pendapat auditor harus
menyatakan apakah laporan keuangan memberikan pandangan yang jujur dan wajar
serta bahwa laporan tersebut sesuai dengan persyaratan hukum.
2. Amerika
Serikat
Sebuah
laporan standar 3 paragraf menunjukkan perusahaan dan laporan keuangan utama
yang diaudit (jangkauan) dan menyatakan tanggung jawab direksi dan auditor.
Auditor harus menunjukkan apakah audit tersebut sesuai atau tidak dengan standar
audit yang diterima secara umum. Auditor harus menyatakan pendapat tentang
apakah laporan keuangan tersebut dipresentasikan secara jujur dan sesuai dengan
GAAP dan apakah GAAP tersebut telah diamati sehubungan dengan laporan-laporan
pada tahun-tahun sebelumnya. Jika pendapatanya tidak bisa dinyatakan maka hal
tersebut harus dikemukakan.
3. Swedia
Swedia
Companies Act mengharuskan laporan auditor mengenai :
-
Persiapan laporan tahunan
sesuai dengan undang-undang
-
Penggunaan neraca dan
laporan penghasilan
-
Proposal yang diajukan
mencakup laporan administrasi untuk penyusunan laba atau defisit yang tidak
dialokasikan
-
Penghentian kewajiban
dari anggota dewan direktur dan direktur utama.
4. Jerman
German
Commercial Code menetapkan bahwa laporan auditor berisi penjelasan
mengenai proses dan hasil audit, termasuk laporan direksi, perkiraan
perkembangan mendatang, laporan kesesuaian dengan regulasi dan sebuah laporan
yang menjelaskan sistem manajemen risiko perusahaan. Auditor harus memberikan
ringkasan dari isi, jenis, dan banyaknya audit di Bestaetingungsvmerkm sebuah
penilaian hasil audit, dan pernyataan apakah laporan keuangan dan laporan
direksi memberikan pandangan yang jujur dan wajar atau tidak.
Audit dan Kredibilitas
Kredibilitas
laporan keuangan memiliki beberapa landasan. Landasan-landasan tersebut
meliputi: tapi tidak terbatas pada sumber standar audit pelaksanaannya dan
profesionalisme individu atau kelompok yang melakukan audit.
Mekanisme Penganggulangan
Dengan
tidak adanya harmonisasi standar-standar audit, para analis keuangan harus bisa
memahami sarat-syarat audit yang ada di Negara dengan entitas bisnis di mana
laporan keuangannya sedang benar-benar diteliti. Jika hal ini gagal,
keuangannya telah diaudit oleh firma sudit yang baik dan terkenal karena
keahlian professional dan integritasnya merupakan salah satu pilihan
penganggulangan. Jika risikonya tinggi, misalnya untuk penanam modal
institusional, memberikan pendapat kedua dalam audit oleh sebuah firma audit
berkelas internasional merupakan salah satu pilihannya.
Audit Internal
Audit
eksternal yang aman dari sebuah laporan keuangan suatu entitas adalah sebuah
syarat yang diharuskan untuk mejamin kredibilitas komunikasi manajemen dengan
pihak-pihak luar. Namun, itu saja tidak cukup. Efektivitas sistem control
internal suatu perusahaan sama pentingnya karena sistem tersebut memberikan
lebih banyak sistem “periksa dan perhitungan” yang tepat waktu daripada yang
diberikan oleh auditor dari luar perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan
mengawasi sistem kontrol internal suatu perusahaan adalah fungsi audit
internal. Selain itu pertumbuhan dalam kebutuhan kontrol perusahaan yang belum
pernah ada sebelumnya. Masalah-masalah keamanan yang melekat dalam sistem informasi
terkomputerisasi yang ada saat ini membuat audit internal yang efektif sebagai
sebuah aktivitas yang “wajib”.
OPINI:
Analisis
keuangan dan valuasi international digambarkan dengan banyak kontradiksi. Di
satu sisi, pergerakan harmonisasi standar akuntansi yang cepat dapat
menyebabkan tingginya komparabilitas informasi keuangan di seluruh dunia.
Namun, masih banyak perbedaan dalam praktik-praktik laporan keuangan. Sebuah
pemeriksaan tentang standar laporan keuangan international (IFRS) yang
dikeluarkan oleh IASB menyatakan bahwa definisi transparansi perusahaan tidak
harus selalu konsisten dengan gagasan transparasi yang dibiasakan oleh para
analis. Artinya, keputusan IASB berfokus pada tingkat pengungkapan berbeda
dengan pengungkapan yang membantu menyingkap transaksi-transaksi yang mendasari
ekonomis. Sebagai contoh, dalam menyesuaikan akun mereka untuk harga-harga yang
berubah , suatu laporan dibolehkan untuk adanya pilihan akuntansi dalam
perubahan tingkat harga umum atau perubahan harga khusus.
Sumber:
Choi,
Frederick. D. S. dan Gary K. Meek.2010.International Accounting Edisi 5
Buku 2.Jakarta:Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar