Siapakah
presiden paling berpengaruh dalam perekonomian Indonesia dari masa orde baru
sampai reformasi dan bagaimana keadaan perekonomian dan stabilitasi keamanan
Indonesia pada saat ini? Untuk menjawab pertanyaan diatas terlebih dahulu kita
harus melihat sejarah perekonomian di Indonesia. Indonesia terletak di posisi
geografis antara benua asia dan eropa serta samudra pasifik dan hindia karena
letak geografisnya ini Indonesia menjadi tempat yang strategis untuk berdagang.
Indonesia dilewati oleh jalur pelayaran yang bernama jalur sutra. Jalur ini
banyak dilewati oleh pedagang pedagang dari benua lain. Ini lah awal mula
perdagangan di Indonesia.
Masa
Penjajahan
Sebelum
merdeka Indonesia mengalami masa penjajahan salah satunya adalah penjajahan
oleh belanda. Belanda mempunyai persatuan dagang bernama Vereenige Oost -
Indische Compagnie (VOC). Untuk memudahkan VOC dalam berdagang belanda
memberikan hak Actrooi yang diantaranya meliputi hak mencetak uang sendiri, hak
mengangkat dan memberhentikan pegawai, hak menyatakan perang dan damai, hak
untuk membuat angkatan bersenjata sendiri, hak untuk membuat perjanjian dengan
raja raja. Hak hak ini seakan menegalkan VOC sebagai penguasa perekonomian di
Indonesia tetapi tidak semua perekonomian dikuasai oleh VOC. Sejak tahun 1620
VOC hanya menguasai ekspor sesuai permintaan pasar di eropa yaitu rempah
rempah.
Masa Orde
Lama
Masa orde lama, masa pasca
kemerdekaan keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk. Hal
ini disebabkan oleh inflasi yang sangat tinggi karena beredarnya lebih dari satu mata uang di
Indonesia. Kemudian Indonesia memasuki masa demokrasi liberal dimana sistem
ekonomi yang digunakan
pada masa ini menggunakan prinsip prinsip liberal. Prinsip ini menyerahkan
perekonomian kepada pasar. Tetapi disaat itu pengusaha Indonesia masih lemah
dan tidak dapat bersaing dengan pengusaha asing. Sesudah itu Indonesia memasuki
masa demokrasi terpimpin
dimana perekonomian di Indonesia pada saat itu dipimpin oleh pemerintah. Dengan
sistem ini diharapkan bisa membawa Indonesia kepada kemakmuran ekonomi. Akan
tetapi kebijakan kebijakan yang diambil pemerintah pada saat itu masih belum mampu memperbaiki keadaan
ekonomi di Indonesia.
Indonesia memasuki masa orde baru.
Pada masa ini kestabilan ekonomi dan politik menjadi prioritas utama. Setelah
belajar dari pengalaman masa lalu dimana sistem ekonomi terpimpin dan ekonomi
liberal masih belum bias memperbaiki perekonomian di Indonesia maka dipilih lah
sistem ekonomi campuran. Sistem ini campur tangan pemerintah terbatas tetapi
dalam kondisi kondisi tertentu pasar tidak dibiarkan menentukan keputusan
sendiri.
Masa
Reformasi
Pemerintahan presiden BJ. Habibie
adalah awal dari masa reformasi. Pada masa ini presiden BJ. Habibie belum
mengambil keputusan yang tajam dalam perekonomian Indonesia. Kebijakan kebijakan
yang diutamakan lebih mengutamakan ke stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan
presiden Abdurrahman Wahid pun belum ada tindakan yang berarti untuk menyelamatkan
perekonomian Negara ini. Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri ada beberapa
kebijakan untuk memulihkan perekonomian di Indonesia. Kebijakan ini antara lain
adalah meminta penundaan pembayaran utang 5,8 milyar US$ pada Paris,
mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar RP 116.3 triliun, kebijakan
privatisasi BUMN yaitu menjual perusahaan Negara dalam periode kritis. Namun
kebijakan ini menimbulkan banyak kontroversi karena BUMN yang diprivatisasikan
dijual ke perusahaan asing. Pada masa ini juga berdirinya Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) tetapi belum ada hasil yang berarti dalam memberantas korupsi. Pada
masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono kebijakan pertama yang
diambil adalah mengurangi subsidi BBM atau dengan kata lain menaikan harga BBM.
Kebijakan ini diambil berdasarkan kenaikan harga minyak dunia. Anggaran subsidi
BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan, dan kesehatan. Kebijakan kontroversi
pertama itu menimbulkan kebijakan kontroversi kedua yaitu Bantuan Langsung
Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang
berhak dan pembagiannya menimbulkan banyak masalah sosial.
Kesimpulan
dan Jawaban
Dari fakta fakta diatas saya menarik
kesimpulan bahwa presiden Indonesia yang paling berpengaruh dalam kemajuan
perekonomian di Indonesia menurut saya adalah presiden pada masa orde baru
yaitu bapak Soeharto. Kenapa saya berpendapat demikian? Karena kebijakan beliau
lah yang paling berpengaruh besar pada kemajuan perekonomian di Indonesia.
Belajar dari masa lalu,
masa ini menggunakan
sistem perekonomian campuran yang mengambil keuntungan dari sistem ekonomi liberal dan juga sistem
ekonomi terpimpin. Sedangkan untuk saat ini keadaan perekonomian di Indonesia
saya bilang tidak seimbang. Hal ini dapat terlihat dari ketidak seimbangnya
pembangunan. Di satu kawasan terdapat banyak rumah besar megah dan mewah
sedangkan di satu kawasan masih terdapat pemukiman pemukiman yang kumuh. Menurut saya hal ini
disebabkan akibat terjadinya banyak korupsi di Indonesia. Banyak kasus yang meliput pejabat pejabat dan
pengusaha pengusaha terlibat kasus korupsi. Menurut saya sejak berdirinya
Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) belum terlihatnya hasil yang berarti dalam pemberantasan
korupsi di Indonesia. Kasus kasus korupsi yang sudah terliput pun seakan akan serasa seperti
tebang pilih. Mungkin hal ini dikarenakan masih ada oknum oknum di dalam KPK yang bekerja sama dengan para koruptor.
Sedangkan untuk keamanan di
Indonesia menurut saya sudah sangat mengkhawatirkan. Hal ini dapat kita lihat
dari kasus beberapa waktu lalu dimana terjadi penembakan pada petugas
kepolisian. Ada lagi kasus pembunuhan yang dilakukan oleh siswa dan siswi sekolah
tinggi atas di Jakarta. Dan ditambah lagi kasus pelecehan seksual yang terjadi di
taman kanak-kanak
internasional belum lama ini. Saran saya untuk membangun Indonesia yang lebih
bagus diperlukan tindakan yang tegas untuk menghukum para penjahat dan koruptor-koruptor agar tidak lagi terjadi
kejadian kejadian seperti yang diatas.